Pestisida adalah senyawa yang digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti hama, penyakit, dan gulma. Dalam dunia pertanian, pemahaman tentang golongan pestisida sangat penting untuk memilih produk yang tepat dan efektif.
Pada kesempatan kali ini tim BibitNesia akan membahas 7 tabel golongan pestisida berdasarkan bahan aktif dan cara kerjanya, lengkap dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Tapi perlu diketahui bahwa yang akan kita bahas kali ini adalah jenis pestisida kimia sintetis dan bukan jenis pestisida alami atau pestisida organik.
Dan untuk rujukan dalam bahasan inggris, Anda bisa juga mengecek dokumen di situs okstate.edu.
7 Tabel Pestisida Berdasarkan Bahan Aktif dan Cara Kerjanya
1. Insektisida
Definisi: Insektisida adalah pestisida yang digunakan untuk mengendalikan serangga.
Bahan Aktif Umum:
- Imidacloprid: Termasuk dalam golongan neonicotinoid, bekerja dengan mengganggu sistem saraf serangga.
- Fipronil: Mengganggu fungsi sistem saraf serangga dengan cara menghambat enzim.
Cara Kerja:
- Kontak: Masuk melalui kulit serangga.
- Ingesti: Dihancurkan saat dimakan oleh serangga.
Kelebihan:
- Efektif mengendalikan berbagai jenis serangga.
- Tersedia dalam berbagai formulasi (cair, granula, dll.).
Kekurangan:
- Potensi resistensi pada serangga jika digunakan berulang kali.
- Dapat berdampak negatif pada serangga non-target seperti lebah.
2. Fungisida
Definisi: Fungisida digunakan untuk mengendalikan jamur dan penyakit yang disebabkan oleh fungi.
Bahan Aktif Umum:
- Azoxystrobin: Menghambat respirasi jamur.
- Chlorothalonil: Mengganggu metabolisme jamur.
Cara Kerja:
- Sistemik: Diserap oleh tanaman dan memberikan perlindungan dari dalam.
- Kontak: Berfungsi dengan cara membunuh jamur saat bersentuhan.
Kelebihan:
- Efektif dalam mengendalikan berbagai penyakit tanaman.
- Beberapa produk memiliki efek residual yang lama.
Kekurangan:
- Beberapa fungisida dapat menyebabkan resistensi pada jamur.
- Penggunaan berlebihan dapat merusak mikroorganisme tanah.
3. Herbisida
Definisi: Herbisida digunakan untuk mengendalikan gulma atau tanaman pengganggu.
Bahan Aktif Umum:
- Glyphosate: Menghambat sintesis asam amino yang diperlukan oleh tanaman.
- Atrazine: Mengganggu fotosintesis pada gulma.
Cara Kerja:
- Sistemik: Diserap oleh bagian tanaman dan menyebar ke seluruh bagian.
- Kontak: Membunuh gulma saat bersentuhan langsung.
Kelebihan:
- Sangat efektif dalam mengendalikan gulma keras kepala.
- Memungkinkan pertumbuhan tanaman utama tanpa persaingan dari gulma.
Kekurangan:
- Berpotensi mencemari tanah dan air jika tidak digunakan dengan benar.
- Resistensi gulma dapat berkembang jika digunakan secara berulang.
4. Akarisida
Definisi: Akarisida digunakan untuk mengendalikan tungau dan hama sejenis lainnya.
Bahan Aktif Umum:
- Fenpropathrin: Mengganggu fungsi saraf tungau.
- Abamectin: Mengganggu transmisi sinyal saraf pada tungau.
Cara Kerja:
- Kontak dan Ingesti, bekerja melalui kulit atau saat dimakan oleh tungau.
Kelebihan:
- Efektif dalam mengendalikan populasi tungau yang merusak tanaman.
Kekurangan:
- Dapat berdampak negatif pada predator alami tungau.
5. Bakterisida
Definisi: Bakterisida digunakan untuk mengendalikan bakteri patogen yang merugikan tanaman.
Bahan Aktif Umum:
- Streptomycin sulfat: Menghambat sintesis protein bakteri.
Cara Kerja:
- Sistemik atau Kontak, tergantung formulasi dan cara aplikasi.
Kelebihan
- Efektif dalam mengobati infeksi bakteri pada tanaman.
Kekurangan
- Beberapa bakteri dapat menjadi resisten terhadap pengobatan ini jika digunakan secara berulang.
6. Moluskisida
Definisi: Moluskisida digunakan untuk mengendalikan siput dan keong yang merusak tanaman.
Bahan Aktif Umum
- Metaldehyde: Mengganggu sistem saraf moluska, menyebabkan dehidrasi dan kematian.
Cara Kerja
- Ingesti, bekerja saat moluska memakan umpan yang terkontaminasi.
Kelebihan
- Sangat efektif dalam mengurangi populasi siput di kebun atau ladang.
Kekurangan
- Dapat berbahaya bagi hewan peliharaan jika tidak diterapkan dengan hati-hati.
7. Nematisida
Definisi
Nematisida digunakan untuk mengendalikan nematoda, yaitu cacing parasit yang merusak akar tanaman.
Bahan Aktif Umum
- Natrium Metam: Mengubah menjadi gas metil bromida di tanah, membunuh nematoda saat terpapar.
Cara Kerja
- Sistemik, diserap oleh akar tanaman atau melalui tanah saat diaplikasikan.
Kelebihan
- Efektif dalam mengurangi kerusakan akibat nematoda di lahan pertanian.
Kekurangan
- Penggunaan berlebihan dapat mencemari tanah dan air tanah, serta dapat membunuh mikroorganisme berguna di tanah.
Kesimpulan
Memahami tabel golongan pestisida berdasarkan bahan aktif dan cara kerjanya sangat penting bagi petani dan pengguna pestisida lainnya.
Setiap golongan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pemilihan pestisida harus dilakukan secara bijaksana untuk mencapai hasil yang optimal tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
Dengan informasi ini, diharapkan pengguna dapat lebih memahami cara kerja pestisida yang mereka gunakan serta dampaknya terhadap ekosistem pertanian.
Baca juga: